
Bos memiliki pendapatan lebih tinggi. Bos seringnya lebih sukses dari karyawannya. Dan kehidupan Bos terlihat lebih enak. Nampaknya gambaran seperti itu benar. Namun dalam bisnis yang masih kecil, itu semua tidak didapat dengan berpangku tangan tanpa melakukan apapun. Untuk ini kami hadirkan 5 cara menjadi bos wanita yang baik dan sukses.
Cara Menjadi Bos Wanita yang Baik dan Sukses
Pilih Karyawan yang Tepat
Untuk bisa berkembang, dibutuhkan karyawan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan, percaya pada misi Anda, dan punya kemampuan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik.
Pastikan Anda memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas dan detail terkait posisi yang dibutuhkan. Juga keterampilan dan pendidikan khusus yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Jangan lupa pula mengidentifikasi karakter dan kepribadian calon karyawan untuk mendapat kandidat unggul.
Waktu itu Saya harus mengantri beberapa orang untuk mendapatkan treatment di salon. Padahal ada di sana seorang karyawan yang duduk menganggur menonton TV. Saat akhirnya tiba giliran dan ditangani oleh si Bos salon, rupaya Ia telah salah memilih karyawan. Karena terburu-buru, dia langsung menerima orang yang melamar yang ternyata hanya punya ketrampilan treatment rambut. Padahal pelanggan treatment wajah lebih banyak dari rambut. Dan si bos mau tak mau harus tetap menggajinya.
Bagian penanganan klien mungkin Anda membutuhkan karakter yang telaten, penuh empati dan sabar. Namun di bagian promosi dan penjualan, perlu orang yang pandai melobi dan berenergi.
Jangan Mudah Puas, Tetap Belajar
Jangan cepat puas hanya karena memiliki usaha dan karyawan. Memiliki sejumlah karyawan dan pandai mengelola perusahaan adalah cara terpenting penentu keberhasian seorang entrepreneur.
Menjadi bos itu artinya menjadi pihak yang bertanggung jawab atas produksi, pemasaran, manajemen keuangan, hingga teknologi untuk perusahaan.
Bagamana jika Anda belum pernah belajar hal-hal di atas dan mau tidak mau kini menjadi bos?
Belajar, tentu saja. Ada banyak cara untuk belajar (berterimakasihlah pada Google). Kita perlu belajar cara berinteraksi dengan orang lain (karyawan), bagaimana agar kerja sama tim, mulai dari bos dan karyawan hingga sesama karyawan menghasilkan sesuatu yang bagus. Hingga bagaimana cara mengevaluasi kinerja perusahaan dan memotivasi orang lain.
Perlu waktu untuk itu. Kita juga bisa lebih cepat belajar saat berinteraksi dengan pengusaha-pengusaha lain yang lebih berpengalaman.
Pertahankan dan Kembangkan Bakat Karyawan
Anggaplah sekarang Anda sudah punya karyawan dan tim yang tepat. Tugas selanjutnya adalah mempertahankan dan mengembangkan bakat dari karyawan yang sudah susah payah didapatkan.
Valerie Smith Pease, konsultan ahli leadership mengungkapkan kesalahan umum pengusaha terhadap karyawan baru adalah tidak mengajarkan pada mereka cara menjalankan pekerjaan dengan sukses dan tidak memberi tahu mereka harapan dari pemilik usaha.
Tiga hal yang akan membantu karyawan baru berkembang adalah, percaya pada mereka, mendukung, dan membuat mereka bertanggung jawab.
Untuk bisa mewujudkannya, cobalah katakan pada yang lain mengenai keterampilan dan pengamalannya, betapa Anda sangat senang dengan keberadaannya, dan terpenting, katakan alasan mengapa Anda memilihnya.
Mendidik karyawan baru adalah cara efektif dan low budget ketimbang merekrut karyawan yang sudah jadi dengan gaji reletif mahal.
Untuk kreatifitas dan kerja keras mereka, jangan lupa untuk memberikan rewards. Misalkan jus segar di siang hari, atau menghabiskan 1 hari kerja untuk jalan-jalan atau makan siang di tempat menyenangkan.
Tanyakan Karyawan Apa yang Mereka Butuhkan
Tak ada yang lebih merugikan bagi sebuah perusahaan kecil selain memiliki karyawan dengan kinerja buruk.
Beri tugas mudah di tahap awal kemudian memberikan tanggung jawab di tahap selanjutnya akan baik bagi karyawan baru. Memperjelas target dengan mengatakan “bulan ini kita akan melakukan ini, dan bulan depan kita akan melakukan itu” adalah cara jitu untuk membuat karyawan melihat apa yang kita mau.
Pertemuan rutin setidaknya seminggu dua kali dengan menanyakan:
Apa yang mereka butuhkan?
Apakah mereka memiliki teknologi yang tepat?
Apa masalah yang mereka hadapi?
Apa gol mereka bulan ini, kuartal ini, dan tahun ini?
Selama pertamuan, fokuskan pada empat pertanyaan utama di atas, ini akan memberian wawasan dan motivasi pada karyawan secara pribadi dan membaut masing-masing dari mereka melakukan pekerjaan di jalur yang tepat.
Jika perlu, sediakan waktu agar secara bergiliran tiap karyawan mendapat kesempatan untuk mempresentasikan mengenai empat hal di atas.
Beri Arahan, Bukan Kritikan
Para ahli sepakat bahwa pengusaha perlu memberikan tanggapan lisan secara rutin. Membuat cek list masalah perusahaan dan sharing dengan karyawan adalah tepat untuk membuat mereka menggunakan waktu yang telah Anda bayarkan.
Selain itu, biasakan untuk tidak banyak mengkritik. Berikan arahan yang berfokus pada solusi adalah lebih baik.
Sebagai contoh:
“Kamu sudah tiga kali tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Kita disini bekerja dengan target. Saya harap ke depan kamu bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu”
Itu akan lebih baik ketimbang “Kamu tidak pernah melakukan pekerjaan dengan beres”.
Mudah-mudahan 5 cara menjadi bos wanita yang baik dan sukses ini bisa membantu Ladies untuk makin bersinar.